SUMENEP – Dalam rangka penentuan awal bulan Ramadan 1446 Hijriyah, Kantor Kemenag Kabupaten Sumenep melaksanakan Rukyatul Hilal pada Jumat (28/02/2025) di dua lokasi, yakni Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi dan lantai 4 Hotel De Baghraf Sumenep.
Kegiatan pengamatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perwakilan BMKG, ormas Islam seperti PCNU dan LDII, serta tim penyuluh dari Kemenag Sumenep. Meskipun proses pengamatan sudah dilakukan sesuai prosedur, kondisi cuaca yang mendung tebal dan berawan menghambat penampakan hilal.
Kepala Kemenag Sumenep, Abdul Wasid, menjelaskan bahwa matahari terbenam tepat pada pukul 17.44 WIB, dengan ketinggian hilal tercatat sekitar 3 derajat di atas ufuk. “Kami bersama BMKG dan tim terkait sudah melakukan pengamatan selama kurang lebih 15 menit. Namun, karena awan yang tebal, hilal tidak bisa terlihat,” ujarnya.

Hasil yang sama juga tercatat pada pengamatan di Hotel De Baghraf Sumenep, di mana tim yang bertugas tidak menemukan bayangan hilal akibat cuaca yang tidak mendukung. Laporan resmi hasil rukyatul hilal ini akan segera disampaikan ke Kemenag Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari proses penetapan awal bulan hijriyah secara nasional.
Keputusan akhir mengenai awal bulan Ramadan nantinya akan ditetapkan melalui sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Meski hilal tidak tampak, kegiatan pengamatan ini mencerminkan komitmen dan partisipasi aktif berbagai pihak dalam menentukan awal bulan suci.
Penulis : Novalia Ayu Nur Syafitri
Editor : Wasilatil Maghfirah
Sumber Berita: Redaksi