SUMENEP – Puluhan mahasiswa STKIP PGRI Sumenep turun ke jalan, Selasa (25/3/2025), menuntut ketegasan kampus terhadap seorang dosen berinisial M yang diduga terlibat dalam berbagai skandal asusila. Demonstrasi yang berlangsung di depan kampus itu mendesak pihak pengelola agar segera memecat dosen tersebut, karena dinilai telah mencoreng nama baik institusi pendidikan.
Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Hidayatullah, menyampaikan bahwa meskipun dosen tersebut belum terbukti secara hukum melakukan tindakan cabul terhadap mahasiswi, rekam jejaknya menunjukkan perilaku yang dianggap tidak pantas bagi seorang tenaga pendidik.
“Oknum dosen ini pernah digerebek saat berduaan dengan seorang perempuan di rumah kosong hingga akhirnya dinikahkan secara paksa. Tidak hanya itu, ia juga diduga menjalin hubungan terlarang dengan seorang perempuan berinisial Y dari Kecamatan Dungkek,” ungkap Hidayatullah dalam orasinya.
Lebih lanjut, mahasiswa juga menyoroti dugaan tindakan asusila yang dilakukan di tempat umum. “Ada rekaman video yang menunjukkan dosen tersebut berpelukan dengan perempuan yang bukan istrinya di area Tugu Keris, Kecamatan Pragaan. Ini bukan pertama kalinya ia terlibat dalam kasus serupa,” tambahnya.
Menurutnya, sudah terlalu banyak bukti dan saksi yang menunjukkan perilaku tidak bermoral sang dosen. Namun, hingga kini, pihak kampus dinilai masih lamban dalam mengambil tindakan tegas.
“Kasus ini bukan sekali dua kali terjadi. Kami tidak ingin kampus kami dipenuhi oknum yang mencoreng citra akademik dan merusak lingkungan pendidikan,” tegasnya.
Menanggapi tuntutan mahasiswa, Wakil Ketua III STKIP PGRI Sumenep bidang kemahasiswaan, M. Fauzi, menyatakan pihaknya akan segera mengambil langkah tegas dalam dua hari ke depan.
“Saya pastikan aspirasi mahasiswa akan segera ditindaklanjuti. Jika hingga hari Jumat pukul 09.00 WIB tidak ada keputusan dari pihak kampus, maka saya siap mengundurkan diri dari jabatan,” ujarnya dengan nada serius.
Tuntutan ini menjadi ujian bagi kredibilitas STKIP PGRI Sumenep dalam menjaga integritas dan moralitas tenaga pengajarnya. Para mahasiswa berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga kampus benar-benar mengambil keputusan yang adil dan berpihak pada nilai-nilai akademik yang bersih dari skandal dan pelanggaran etika.
Penulis : Novalia Ayu Nur Syafitri
Editor : Wasilatil Maghfirah
Sumber Berita: Redaksi