SAMPANG – Masa reses I tahun 2025 dimanfaatkan oleh KH Aliyadi Mustofa, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKB, untuk turun langsung ke Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Dalam kesempatan tersebut, Aliyadi mendengarkan beragam keluhan warga yang selama ini jarang tersampaikan secara langsung.
Bertempat di balai desa, Aliyadi yang juga anggota Komisi B DPRD Jatim, menegaskan bahwa reses bukan sekadar agenda rutin tanpa makna, melainkan wadah nyata untuk menyerap aspirasi rakyat. “Saya ingin memastikan, setiap suara yang disampaikan hari ini tidak sekadar dicatat, tapi benar-benar saya perjuangkan di tingkat provinsi,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).
Beberapa keluhan utama yang disuarakan warga meliputi infrastruktur jalan desa yang rusak parah, kebutuhan sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih, hingga keterbatasan alat mesin pertanian (alsintan) yang menghambat produktivitas petani setempat.

Tak hanya itu, warga juga menyoroti minimnya dukungan bagi pondok pesantren di desa mereka, yang selama ini dianggap belum mendapat perhatian layak dari pemerintah. Aspirasi terkait pemberdayaan nelayan dan peningkatan kapasitas tenaga pengajar di pesantren juga mengemuka.
Aliyadi memastikan, semua masukan tersebut akan ia bawa ke meja Gubernur Jawa Timur. “Tugas saya bukan hanya mendengar, tapi mengawal sampai ada realisasi nyata. Ini bukan janji kosong, karena suara panjenengan semua adalah amanah yang harus saya perjuangkan,” tegasnya.
Warga Desa Bira Barat menyambut baik komitmen Aliyadi yang dianggap selalu dekat dengan rakyat. Mereka berharap, hasil reses ini mampu mendorong percepatan pembangunan dan menghadirkan solusi nyata bagi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
Penulis : Novalia Ayu Nur Syafitri
Editor : Wasilatil Maghfirah
Sumber Berita: Redaksi