SESET: Nama pena dari Ajeng Ayuningtias Putri berasal dari kepulauan Masalembu. sekarang aktif di UKM SANGGAR DHEMAR UNIBA MADURA. Konsisten menulis puisi sejak tahun 2023.
Perempuan dilupakan Cahaya
Dalam buaian senyap yang tak bernyanyi,
Lahirlah di rahim senja yang muram.
Tangisnya tak di sambut peluk,
Hanya angin dingin yang berisik,
Ia tumbuh bukan dengan canda,
Melainkan dengan luka yang tak sempat sembuh.
Mainannya adalah bayang-bayang,
Dan teman bicaranya, kesepian yang setia.
Langit tak pernah biru di matanya,
Matahari pun enggan menyapanya.
Ia berjalan di antara hari-hari,
Namun tak pernah benar-benar hadir di dalamnya.
Di sekolah, ia diam.
Di rumah, ia mendengar bentakan lebih dulu dari doa.
Setiap malam, bantalnya basah oleh hal yang tak bisa ia ceritakan,
Sebab siapapun tak pernah bertanya.
Tubuhnya tumbuh, tapi jiwanya mengerut,
Seperti bunga yang enggan mekar karena musim tak pernah adil.
Setiap tawa yang ia lihat terasa asing,
Seperti nyanyian dalam bahasa yang tak ia kenal.
Ia mencoba menulis puisi,
Namun kata-katanya patah sebelum tiba di kertas.
Ia mencoba mencintai,
Namun hatinya seperti rumah yang tak punya pintu.
Dan kini, perempuan itu masih ada,
Berjalan di tengah dunia yang tak pernah memberinya tempat.
Wajahnya teduh, suaranya lembut,
Tapi dalam dadanya, badai tak pernah reda.
Ia tak marah, tak juga dendam,
Hanya lelah pada hidup yang tak pernah benar-benar mengajaknya berdamai.
Ia adalah perempuan yang di lupakan cahaya
Tapi tetap menyala dalam diam.
Penulis : Seset
Editor : Soemarda Paranggana
Sumber Berita: Redaksi






