SUMENEP – Momentum Hari Santri Nasional 2025 menjadi saat yang penuh makna bagi anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Sumenep, Afrilia Wahyuni. Bagi perempuan muda yang juga alumni Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Sumenep ini, semangat santri tidak boleh padam meski zaman terus berubah.
Afrilia menuturkan, peringatan Hari Santri bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum untuk meneguhkan kembali peran santri sebagai penjaga nilai moral, kebangsaan, dan keislaman di tengah kehidupan modern.
“Santri adalah pelita bangsa. Dari pesantren lahir generasi yang ikhlas berjuang, cinta tanah air, dan siap mengabdi untuk kemajuan Indonesia,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).
Pesantren tempat Afrilia menimba ilmu, Raudhatut Thalibin, berdiri sejak 1961 dan dirintis oleh KHR Abd. Mu’min Chanafi. Pesantren ini dikenal melahirkan banyak tokoh masyarakat dan ulama di Sumenep yang berperan besar dalam pembangunan daerah.
Afrilia mengaku nilai-nilai keikhlasan dan kedisiplinan yang dia dapat di pesantren menjadi bekal penting dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
“Saya tumbuh dengan semangat santri: belajar tanpa lelah, berjuang tanpa pamrih, dan selalu mengutamakan kepentingan umat. Itu yang saya pegang sampai hari ini,” tuturnya.
Ia berharap para santri masa kini tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan zaman, termasuk dalam bidang teknologi dan ekonomi kreatif.
“Santri sekarang harus adaptif, berinovasi, dan tetap berakhlak. Semangat juang dan cinta tanah air harus terus hidup dalam diri setiap santri,” pungkasnya.
Penulis : Novalia Ayu Nur Syafitri
Editor : Wasilatil Maghfirah
Sumber Berita: Redaksi






